Klasifikasi Jamur Beserta Ciri-Cirinya
Apakah kamu masih berpikir bahwa jamur termasuk kategori tumbuhan? Jika iya, saatnya meluruskan pemahaman tersebut. Jamur sebenarnya tidak termasuk dalam kelompok tumbuhan, melainkan tergolong dalam Kingdom Fungi. Hal ini disebabkan karena jamur tidak memiliki klorofil, sehingga tidak bisa memproduksi makanannya sendiri seperti tumbuhan.
Tumbuhan memiliki klorofil yang memungkinkan mereka melakukan fotosintesis untuk membuat makanan. Berbeda dengan itu, jamur mendapatkan nutrisi dengan cara menyerap zat organik dari lingkungan sekitarnya, baik dari organisme yang hidup maupun yang telah mati. Inilah yang membedakan jamur dari tumbuhan, sekaligus menempatkannya ke dalam kelompok yang unik.
Untuk lebih memahami dunia jamur, mari kita bahas 4 klasifikasi jamur beserta ciri-cirinya secara lengkap.
1. Zygomycota
Zygomycota adalah kelompok jamur yang sering ditemukan pada lingkungan yang kaya bahan organik, seperti roti basi atau sisa makanan. Jamur ini terkenal dengan pembentukan struktur spora yang disebut zigospora.
Ciri-ciri Zygomycota:
Umumnya hidup sebagai saprofit, yaitu memakan bahan organik mati.
Memiliki hifa tanpa sekat (hifa senositik), yang berarti sel-selnya tidak terpisah.
Bereproduksi secara seksual dengan membentuk zigospora dan aseksual melalui sporangium.
Contoh: Rhizopus stolonifer (jamur pada roti).
2. Ascomycota
Kelompok ini dikenal sebagai jamur kantung karena spora seksualnya terbentuk di dalam struktur berbentuk kantung yang disebut ascus. Ascomycota memiliki peran penting dalam industri makanan dan obat-obatan.
Klasifikasi Jamur Beserta Ciri-Cirinya
Ciri-ciri Ascomycota:
Hifa bercabang dan memiliki sekat.
Reproduksi seksual dengan membentuk askospora di dalam askus, dan aseksual melalui konidia.
Beberapa spesies berperan sebagai patogen pada tanaman.
Contoh: Saccharomyces cerevisiae (ragi untuk fermentasi), Penicillium (penghasil antibiotik).
3. Basidiomycota
Basidiomycota sering disebut sebagai jamur payung karena banyak spesiesnya memiliki tubuh buah yang menyerupai payung. Kelompok ini banyak ditemukan di lingkungan alami seperti hutan.
Ciri-ciri Basidiomycota:
Hifa bersekat dan bercabang.
Reproduksi seksual dengan menghasilkan basidiospora pada struktur yang disebut basidium.
Sebagian besar hidup sebagai dekomposer, membantu menguraikan bahan organik di alam.
Contoh: Agaricus bisporus (jamur kancing), Ganoderma lucidum (jamur lingzhi).
4. Deuteromycota
Deuteromycota sering disebut sebagai jamur tidak sempurna karena cara reproduksi seksualnya belum diketahui. Sebagian besar jamur dalam kelompok ini diklasifikasikan berdasarkan reproduksi aseksualnya.
Ciri-ciri Deuteromycota:
Tidak memiliki fase seksual yang diketahui
(karena itu disebut tidak sempurna).
Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora.
Banyak yang bersifat parasit atau menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Contoh: Trichophyton (penyebab kurap), Candida albicans (penyebab infeksi pada manusia).
Peran Jamur dalam Kehidupan
Jamur memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem. Mereka bertindak sebagai dekomposer yang membantu menguraikan bahan organik menjadi zat hara yang dapat digunakan oleh organisme lain. Selain itu, jamur juga bermanfaat dalam industri makanan, seperti produksi keju, roti, dan minuman fermentasi. Namun, ada juga jamur yang berbahaya karena menyebabkan penyakit atau keracunan.